Membangun Istana di Surga

28/03/2009 17:59

 Setiap kita, makhluk yang hidup pasti akan menerima tamu terakhir yang teristimewa, siap atau tidak siap saat itu kita. Jika Allah telah menghendaki maka kita tak dapat memilih kapan dia harus hadir. Dalam keadaan sempit atau lapang, dalam keadaan senang atau sedih, semua telah diatur waktunya oleh Allah. Suka atau tidak suka jika Allah telah menentukan ketetapanNya untuk kita maka “special guest”  itu pasti menemui kita. Saat itu Allah sangat tau keadaan kita, meskipun diri merasa belum siap menyambutnya tapi Allah pasti telah menetapkan saat terbaikNya untuk kita. Maka ketika “special guest” yang  bernama kematian itu telah hadir semua rencana-rencana dan tugas-tugas serta kewajiban kita di dunia tamat dan berakhir dan akan berganti dengan tanggung jawab kita di akhirat dan balasan itu adalah cermin kehidupan kita di dunia. Moga kita termasuk hamba-hamba yang menghabiskan waktu dalam keadaan Khusnul Khotimah. Aaammiinnn…….

 

Kematian sebagai syahid, syahidah dengan bergelar mujahid atau mujahidah mereka adalah hamba-hamba yang telah terpilih dan dipilih surga untuk menempati sebuah istana keabadian di dalamnya.

 

Lalu bagaimana kita mendapatkan kesempatan menjadi orang-orang yang terpilih oleh Allah untuk menempati surgaNya juga memiliki kesempatan untuk melihat wajah Allah. Tentunya saat itulah saat keabadian yang terindah sepanjang masa, kita mendapat syafa’at manusia termulia yaitu Rasulullah Muhammad SAW dan mendapat doa-doa dari para Malaikat.

 

Semua itu pasti hanya didapat oleh mereka hamba yang senantiasa menyerahkan kehidupannya hanya untuk sebuah keRidhoan Allah, tiap detak jantungnya hanya dipersembahkan untuk meraih Cinta Illahi. Kedipan mata dan hembusan nafasnya hanya dilewati dengan perjuangan mencari bekal-bekal akhirat dengan kebaikan dan keberkahan Allah. Tak pernah dia izinkan kakinya untuk melangkah mendekati keburukan yang hanya akan mendatangkan kemurkaan Allah. Kerja-kerjanya, rencana-rencananya, visi dan misi hidupnya hanya dia tujukan demi sebuah cita-cita tertingginya yaitu kehidupan dalam sebuah istana keabadian di Surga.

 

—————

Back