Cinta Itu KaruniaNya....

13/04/2009 19:19

Cinta adalah ruh yang mengalir lembut, berseri-seri, suci, putih, mengembirakan, membuat diri selalu riang, ceria, dan bersinar. Tapi Cinta juga bisa membuat menghadirkan suasana diri menjadi melo, berderai-derai air mata, gundah gulana, resah tak menentu, menyesakkan dada, dan gelisah tak bermakna. Tapi itulah cinta…ia tak pernah menjadi haram hukumnya jika kita memilikinya. Dan bukan pula sesuatu yang harus dihindari karena ia bukan virus yang mematikan dan bukan sebuah dzat yang mengerikan. Tapi akan menjadi ganas dan memberikan penyakit pada jiwa ketika cinta itu tidak dijaga kesehatannya dari setiap virus-virus lain yang menumpanginya. Virus penyakit itu bisa datang dari syaitan, syahwat dan syubhat.

 

Kita harus bisa mencontoh Fatimah ra dan sahabat Ali ra mereka tetap membiarkan cinta itu hidup dan menjaganya tanpa harus menjadi penyakit dan mengganggu kekhusyu’an mereka. Mereka senantiasa menjadikannya sebuah rahasia hati, menjadi doa, dan harapan.

 

Sebuah eksistensi cinta harus mampu mengubah kelembutan sikap, kecerdasan emosional, membawa pada perubahan diri menjadi baik, membuat diri semakin taat, sholeh dan ikhlas dengan segala macam ketentuan dariNya.

 

Begitulah cinta seharusnya, ia akan tetap tersembunyi dalam hati. Jangan sampai syaitan pun tau cinta itu ada dalam jiwa hingga saatnya nanti semerbak wangi cinta itu tercium semerbak bak kasturi dan indah bak pelangi, ketika itulah saat dimana semua menjadi indah dengan keRidhoanNya.

 

“Dan hendaklah menjaga kesucian dirinya, orang-orang yang belum mampu menikah, hingga Allah mengiyakan mereka dari karuniaNya.” {An Nur :33}

 

‘Wanita-wanita yang kotor adalah untuk lelaki yang kotor dan lelaki yang kotor untuk perempuan yang kotor. Dan wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik…”{An Nur :26}

 

“Harapan tanpa iman adalah kekecewaan yang menunggu waktu kebahagiaan tanpa barokah, bagai bayang-bayang tanpa cahaya. Orang suci menjaga kesuciannya dengan pernikahan dan menjaga pernikahannya dengan kesucian”.

—————

Back